Show Up

Selasa, 30 November 2010

KEKERASAN DALAM PACARAN

Perempuan, sosok indah yang tidak akan pernah selesai untuk dikisahkan. Tidak akan ada sejarah terukir tanpa kiprah perempuan. Sepak terjang perjuangannya selalu membahana hingga sekarang. Kesibukan mengurus keluarga tidak pernah menyurutkan langkah perempuan dalam membangun pondasi kemerdekaan. Sekian lama terkungkung dalam tembok rumah tangga, kini perempuan telah hadir berkiprah untuk membangun dan mewarnai bangsa, satu strata dengan para pria. Tetapi apakah semua perempuan masa kini bernasib sama? Tidak.

Little Story of "Es Batu Balok" In Your Drink # 3 (Habis)


     Siang itu, matahari juga tidak menunjukkan wujudnya. Cuaca masih sama seperti kemarin, mendung. Namun untungnya tidak hujan dan tidak pula gerimis. Pabrik itu pun masih sama seperti kemarin, tetap terlihat melakukan rutinitas seperti hari biasanya. Saat itu pukul 12.00 WIB. Sebuah truk yang baknya masih kosong sudah siap untuk memuat es batu balok di samping mesin derek. Truk itu mau mengangkut es batu balokan ke Sidoarjo. Di pos, beberapa pekerja masih duduk-duduk santai. Ketika dikonfirmasi tentang keberadaan Pak Mulyanto, pemilik pabrik es batu balok, mereka mengatakan Pak Mul sedang pergi.

Minggu, 07 November 2010

Little Story of "Es Batu Balok" In Your Drink # 2

 Cuaca siang itu seketika berubah mendung. Lagi-lagi terjadi gerimis di Kota Malang. Untungnya tidak hujan deras seperti kemarin. Sejuknya udara membuai sebagian orang ke dunia mimpi di siang hari, namun sebagian lainnya ada juga yang tidak bisa menikmatinya.

Rabu, 03 November 2010

Little Story of "Es Batu Balok" In Your Drink # 1

 
Pada awal bulan Maret sekitar pukul 08.00-09.00 WIB disepanjang Jalan Tirto Utomo, Landungsari, Malang, saya menyaksikan sebuah mobil pick up berwarna biru doger mengangkut cukup banyak es batu balokan. Mobil pick up tersebut berhenti di depan sebuah depot jus buah. Dari dalam depot jus keluarlah seorang ibu membawa termos kosong. Sopir mobil dan seorang pemuda pun juga keluar dari bagian depan mobil menuju box belakang mobil yang berisi es batu. Sopir dan pemuda itu kemudian memotong-motong es batu balokan lalu memasukannya ke termos kosong yang dibawa ibu penjual jus. Setelah itu, ibu tersebut menyerahkan sejumlah uang dengan nilai yang sepertinya tidak terlalu besar dan kembali ke dalam depot jus. Mobil pick up itu berhenti lagi di depan warung berikutnya dan kemudian berikutnya dan berikutnya dan berikutnya dengan kegiatan yang sama, yaitu membagikan es batu balok tersebut ke penjual-penjual minuman.